Jumat, 07 Februari 2014

Diperbarui, BBM Android-iOS Mulai Tinggalkan PIN

 Aplikasi messaging BlackBerry Messenger (BBM) semenjak awal diperkenalkan di platform BlackBerry membutuhkan personal identification number (PIN) bagi penggunanya untuk saling terhubung dan berkomunikasi.

Metode PIN tersebut juga masih digunakan saat BBM diluncurkan untuk platform Android dan iOS. Namun, dengan update terbaru yang dirilis BlackBerry, Kamis (6/2/2014), prosesi tukar-menukar PIN mulai ditinggalkan. Kini, pengguna BBM bisa menambah teman tanpa perlu PIN lagi.

Melalui blog perusahaan, BlackBerry mengumumkan update terbaru BBM di Android dan iOS telah dibekali fitur "Find Friends", yang tak meminta informasi PIN teman. Alih-alih meminta PIN, aplikasi tersebut akan mengenali daftar kontak penggunanya yang menggunakan BBM.

PhonearenaFitur Find Friends di BBM untuk Android dan iOS, tak lagi butuh PIN
Pengguna pun bisa mengundang pengguna baru untuk menggunakan BBM melalui e-mailatau SMS.

Metode ini mirip dengan yang dilakukan aplikasi layanan messaging WhatsApp yang menggunakan nomor telepon sebagai alat identifikasi. WhatsApp akan mengenali kontak yang menggunakan layanannya melalui nomor kontak yang tersimpan.

Namun, metode yang digunakan BlackBerry dalam mengenali kontak ini tidak dibeberkan lebih lanjut. 

BlackBerry kemungkinan akan membandingkan daftar kontak yang dimiliki pengguna dengan informasi yang tersimpan dalam server BlackBerry.

Menurut pantauan KompasTekno, Kamis (6/2/2014) pagi, update terbaru BBM lintas platform baru tersedia untuk pengguna iOS dan sudah bisa diunduh di App Store atau melalui tautan ini

Update: BBM update terbaru untuk Android yang mendukung fitur Find Friends telah tersedia dan dapat diunduh di Play Store atau melalui tautan berikut ini.

Pengguna BBM di Android sepertinya harus menunggu beberapa hari lagi untuk mencoba fitur tambah teman tanpa PIN tersebut.

BBM lintas platform saat ini hanya dapat berjalan di perangkat yang memakai sistem operasi Android versi 4.0 ke atas dan iOS 6 ke atas. Namun, dalam waktu dekat perangkat Android versi 2.3 (Gingerbread) akan bisa menikmati layanan BBM.

Window XP Dimatikan, Windows 8 Bakal Laku?

KOMPAS.com — Ajal Windows XP yang kian mendekat sekaligus menyediakan peluang bagi para produsen PC dan tablet untuk mendongkrak penjualan perangkat berbasis Windows 8.

Tapi, Canalys berpendapat sebaliknya. Firma riset ini mengatakan bahwa kematian Windows XP tak akan mendorong pertumbuhan Windows 8 karena kebanyakan perusahaan yang memperbarui komputer-komputernya justru akan beralih ke perangkat berbasis Windows 7.

"Permintaan atas PC meningkat karena kalangan bisnis harus bermigrasi dari Windows XP. Tapi Windows 8 tak akan diuntungkan secara signifikan karena banyak yang akan memilih Windows 7 yang lebih aman," tulis Canalys dalam laporannya yang dikutip oleh BGR.

PC Windows 7 memang masih dijual. Minggu lalu misalnya, Hewlett Packard (HP) menjual kembali PC berbasis Windows 7 karena "permintaan yang tinggi".

Sejak diluncurkan pada Oktober 2012, sistem operasi Windows 8 tak kunjung berhasil menarik pengguna Windows untuk beralih. Berdasarkan laporan Net Applications, hingga Januari lalu pangsa pengguna global Windows 8 dan 8.1 baru mencapai 10,6 persen, dibandingkan Windows XP yang sebesar 29,2 persen.

Microsoft sendiri tampaknya menyadari bahwa Windows 8 dengan tampilan serba barunya telah mengasingkan para pengguna PC yang telah terbiasa dengan interface ala Windows terdahulu.

Raksasa software tersebut kini dilaporkan bakal mengembalikan antarmuka Windows tradisional melalui upgrade yang dijadwalkan rilis pada 2015.

Sebelum itu terjadi, Canalys memprediksi bahwa PC berbasis Windows 7 akan mencatat penjualan tinggi pada tahun ini. Departemen TI di perusahaan-perusahaan yang pindah dari Windows XP pun diperkirakan bakal melirik tablet berbasis iOS dan Android.

"Konsumen semakin terbuka terhadap alternatif Windows, dan perangkat-perangkat terjangkau dari Google memperoleh manfaatnya," ujar analis Canalys Pin Chen Tang. "Android kini adalah OS paling populer di segmen mobile dan para vendor PC telah menunjukkan ketertarikan terhadap Chromebook, terutama di sektor pendidikan."

Warga Jual Abu Vulkanik Sinabung Rp 5.000 per Karung

Karo - Ada peluang di tengah bencana. Warga yang tertimpa musibah letusan Gunung Sinabung, kini mulai menjual abu vulkanik yang bersumber dari letusan itu. Ada penampung yang bersedia membayar Rp 5.000 per karung.

Aktivitas penjualan itu antara lain terlihat di Dusun Sibintun, Desa Beras Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Di sini warga mengemas abu vulkanik yang bersumber dari jalan dan ladang warga dalam karung plastik.

"Ada penampung dari Medan," kata S. Tarigan, salah seorang warga.

Tarigan menyatakan, dia dan kelompoknya mulai mengumpulkan avu vulkanik itu sejak sepekan terakhir. Mereka diminta oleh pemesan untuk menyiapkan 120 karung per dua hari.

Abu vulkanik itu ditumpuk di lokasi yang ditentukan menunggu pemesan datang dengan truk. Selain membayar harga per karung, pemesan juga memberikan memberikan karung plastik.

"Kemungkinan abu itu akan diolah menjadi pupuk alami," kata Tarigan.

Sinabung mulai meletus sejak September 2013 lalu dan masih terus bererupsi hingga hari ini. Letusan itu menyebabkan sebanyak 32.162 jiwa atau 9.934 keluarga dari 32 desa terpaksa mengungsi, seperti yang terdata pada Selasa (4/2). Lokasi pengungsian itu tersebar di 42 tempat.

Jelang UN, Pemprov Sumut Sediakan Bimbel Bagi 691 Siswa Pengungsi Sinabung

Kabanjahe - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan berlangsung dalam waktu yang tak lama lagi. Mengantisipasi ketidaklulusan karena aktivitas belajar yang minim, sebanyak 691 siswa pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung akan diberikan bimbingan belajar (bimbel).

Pembukaan bimbel bagi pelajar kelas 3 SMP dan SMA tersebut diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di halaman SMAN 2 Kabanjahe, Kabupaten Karo, Jumat (7/2/2014). Hadir dalam kesempatan itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif.

Gubernur Gatot menyatakan, bimbingan belajar ini bertujuan agar anak-anak pengungsi tidak putus sekolah. Ratusan pelajar tersebut akan mendapat bimbingan mentoring dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (Unimed).

Bimbingan belajar akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu selama dua bulan ke depan. Diharapkan kegiatan bimbingan belajar ini akan meningkatkan kesiapan para pelajar pengungsi hingga dapat lulus UN dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. 

"Bencana ini jangan menghalangi anak belajar. Jangan ada anak-anak yang putus sekolah. Biarlah erupsi terjadi, namun semangat belajar tidak boleh surut. Justeru erupsi ini harus menjadi inspirasi," kata Gatot.

Para pelajar pengungsi yang berasal dari 42 titik pengungsian itu akan mengikuti bimbingan belajar yang ditempatkan di tujuh lokasi. Untuk jenjang SMP berjumlah 483 siswa disiapkan 4 lokasi yaitu SDN Tanjung, SMPN 1 Tigabinanga, Lapangan Open Stage Pesta Mejuah-juah Berastagi, dan Aula Yonif 125 Simbisa. Untuk jenjang SMA berjumlah 208 siswa disiapkan 3 lokasi yaitu Aula Yonif 125 Simbisa, SMAN 1 Tigabinanga dan SDN Jandi Meriah.

Selain mendapat fasilitas pembelajaran, para pelajar juga difasilitasi pengangkutan dari dan menuju lokas bimbingan belajar. Bimbingan belajar dimulai pada Sabtu (8/2/2014) yang akan berlangsung selama dua bulan sebagai persiapan siswa menghadapi UN pada April untuk SMA dan pada Mei untuk SMP.